Bila BBM Naik, Bisa Terjadi Revolusi Sosial


Di hadapan sekitar 1800 peserta aksi, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan bila rezim SBY jadi menaikkan lagi harga BBM  maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi revolusi sosial.

"Sebagaimana telah terjadi di sejumlah negara Timur Tengah," ungkap Tisna Asy Syirbuni, saat membacakan pernyataan sikap HTI dalam aksiTolak Kenaikan Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas, Jum'at (14/6) siang di depan Istana Negara, Jakarta.

Karena penaikan harga BBM tersebut— disamping kebijakan yang dzalim dan bertentangan dengan syariah Islam— dilakukan di tengah kesulitan hidup puluhan juta rakyat miskin. "Hal ini bisa mendorong timbulnya gejolak sosial yang bisa berujung pada revolusi," ungkapnya.

Massa yang berasal dari Jabodetabek tersebut sebelumnya longmarch dari Patung Kuda Silang Monas menuju depan Istana Negara. Sepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yel serta membawa spanduk dan poster penolakan penaikan harga BBM.

Tepat di depan Istana, massa membentangkan spanduk super panjang berukuran 0,9 meter X 30 meter  dan spanduk raksasa berukuran 3 X 9 meter bertuliskan: BBM NAIK Kebijakan Zhalim, Khianat dan Dusta..! Rakyat tidak mau dikhianati, dizhalimi dan dibohongi lagi. Campakkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah.

Aksi tersebut didukung pula oleh sekitar seratus buruh yang tergabung dalam Komando Nasional Barisan Pelopor Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin. Buruh pun mengancam akan melakukan aksi mogok nasional bila BBM tetap dinaikkan.

"Kami bersama-sama seluruh elemen masyarakat akan melakukan aksi yang berkelanjutan, terutama di kalangan buruh dan pekerja, siap melakukan mogok nasional jilid dua!" pekik Herry Hermawan, Koordinator Barisan Pelopor.(Mediaumat.com,15/6)

Comments

Popular Posts