Perumpamaan

"Ada" sebuah pesta. Pesta makan besar-besaran. Piring, gelas, sendok, panci, dan garpu, kotor semua. Begitu pula tempat diadakannya pesta, kotor bukan main. Acak-acakan, sampah di mana-mana.

Kemudian, ada orang yang melihat kejadian tersebut. Sebagian orang melihatnya, kemudian dia mengambil beberapa piring, lalu dicucinya piring pesta itu. Sementara, di sana, orang yang sedang berpesta itu tidak henti-hentinya mengotori piring, sendok, garpu, meja, dan sebagainya. Dan tidak henti-hentinya pula, orang tadi mencuci piring-piring yang kotor tersebut. Satu persatu. Namun, orang yang berpesta justru mengotori piring lebih banyak. Akibatnya, pekerjaannya (mencuci piring itu) tidak selesai-selesai.

Ada orang yang melihat kejadian tersebut, ternyata memiliki pemikiran lain. Dia melihat bahwa pokok permasalahannya bukan di piring yang kotor. Tetapi pada orang yang sedang berpesta pora tersebut. Dia berpikir, bahwa semua ini akan bisa dihentikan jika orang-orang yang sedang berpesta pora itu dipaksa untuk berhenti. Dia pun mengingatkan orang yang sedang mencuci piring tadi agar bersama-sama menggalang kekuatan untuk memaksa orang-orang yang sedang berpesta itu menghentikan pesta. Namun orang yang sedang mencuci itu justru mencela orang tadi karena dianggap tidak berbuat apa-apa.

Akhirnya, orang yang menginginkan penghentian pesta itu mendatangi sekawanan orang yang memiliki kuasa untuk menghentikan pesta. Dia menyadarkan orang-orang yang memiliki kekuatan tersebut, bahwa pesta harus dihentikan. Ada di antara mereka bapak polisi, satpam, dan hansip. Mereka disadarkan bahwa perbuatan orang-orang tersebut harus dihentikan. Sebab, jika tidak, maka akan lingkungan akan rusak, acak-acakan, dan kotor. Dan menimbulkan penyakit dimana-mana. Orang yang memiliki kekuatan itu pun sadar dan sepakat. Akhirnya, dia memanggil teman-temannya yang lain, dan orang-orang yang sedang berpesta pun dipaksa berhenti!

HENTIKAN PESTA INI SEKARANG JUGA, ATAU KALIAN AKAN MENYESAL!!!

Mendengar peringatan keras itu, orang yang sedang berpesta pun ketakutan dan akhirnya lebih memilih untuk menghentikan pesta. Orang yang tadi mengusulkan agar dihentikan pestanya pun lega dan akhirnya memimpin orang-orang yang memiliki kekuatan itu untuk bersih-bersih tempat.

Apa yang terjadi pada orang yang tadi mencuci piring? Dia pun ikut pula membersihkan tepat pesta dan menyadari kekeliruannya.

Wallahu a'lam.

Comments

Popular Posts